Selasa, 15 Februari 2011

Tradisi Shalawat dan Bancak'an

Tradisi baca shalawat dan bancak’an dilakukan oleh keluarga besar SD Darul Ilmi Full Day School Surabaya dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yang merupakan kegiatan rutin tahunan. Tujuan dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah untuk meningkatkan rasa cinta kita kepada Rasulullah dan menjadikan beliau sebagai suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari, serta semoga kita semua mendapatkan syafaatnya. Selain itu kita mengenalkan kepada anak-anak cerita Nabi Muhammad SAW. Karena selain Al-Qur’an, Al-Hadist, Sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai pegangan dan tuntunan hidup kita.

Senin pagi yang biasanya di dendangkan lagu-lagu Nasional di Campus Darul Ilmi dan dilaksanakan upacara bendera, namun pada tanggal 14 Februari 2011 spesial peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di dendangkan lagu-lagu shalawat dalam menyambut anak-anak datang ke sekolah. Yang kemudian dilanjutkan dengan serangkaian acara, diantaranya:

1. Lomba Nasyid

Merupakan lomba nasyid antar kelas, dengan penuh ekspresi dan cirri khas tersendiri setiap kelas. Dari kejauhan nampak terdengar lagu “Rindu kami padamu Ya Rasul….” Nah sepertinya lagu itu tidak asing di telinga kita, karena lagu itu merupakan milik grup band islami legendaris Bimbo sebagai lagu wajib dalam lomba nasyid dan satu lagu pilihan. Anak-anak menyanyi dengan semangat, ceria, dan penuh penghayatan suasana pun menjadi terhayut oleh lagu yang dinyanyikan.

2. Shalat Dhuha

Shalat Dhuha sebenarnya kegiatan istiqomah yang dilakukan anak-anak ketika istirahat, yang diterapkan pada anak kelas 2 sampai kelas atas.

3. Tampilan Rebana

Grup Rebana SD Darul Ilmi juga ikut tampil mengisi acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, semua penonton gembira dan bangga serta antusias menyaksikan tampilan anak-anak karena mereka yang tampil masih kelas 3 dan kelas 4.

4. Tampilan Drama

Drama yang diperankan oleh guru-guru atau ustad/ustadzah berjudulkan Kisah “Al-Khomah”, yang mana dalam cerita tersebut Al-Khomah merupakan pria yang sholeh. Namun semenjak ia mempunyai istri, ia menjadi anak yang durhaka. Saat ia menjelang ajalnya yakni sakaratul maut, Al khomah tersiksa karena tidak bisa sembuh dan tidak bisa mati. Istrinya pun bingung dan sedih dan kemudian istrinya pergi menemui Rasulullah minta saran beliau. Rasulullah menyuruh istrinya untuk menemui Ibu Al Khomah, supaya Ibu Al khomah memaafkan semua kesalahan Al Khomah. Nah itu tadi merupakan cuplikan dari drama Al Khomah semoga menjadi bermanfaat bagi kita semua Amin Ya Robbal Alamin.

5. Pembacaan Diba’

Pembacaan kitab diba’iyah yang berisikan shalawat dipandu oleh guru dan ditirukan oleh siswa-siswa. Nampak suasana suka cita dalam bershalawat.

6. Shalat Dhuhur

Acara berhenti sejenak karena terdengar adzan, tanda shalat dhuhur akan dimulai. Kemudian guru bersama siswa mengambil air wudlu untuk melaksanakan shalat dhuhur berjama’ah.

7. Bancak’an

Makan siang kali ini spesial, karena diadakan Bancak’an (dalam istilah Jawa) yang merupakan tradisi khas dengan nasi kuning dilengkapi dengan tumpeng serta disajikan secara lesehan dan di bagi rata tanda kebersamaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar